SONOBUDOYO

Miniatur Luku

Kembali KOLEKSI museum sonobudoyo Miniatur Luku Salah satu proses budidaya tanaman padi adalah menyiapkan lahan yang akan digunakan untuk menanam padi. Luku dan garu merupakan beberapa peralatan tradisional yang digunakan untuk pengolahan lahan pertanian dengan memanfaatkan tenaga sapi atau kerbau untuk menariknya. Prosesi pertama pengolahan lahan adalah mbedhah, yaitu membajak tanah pada lahan yang sudah …

Miniatur Luku Selengkapnya »

Miniatur Garu

Kembali KOLEKSI museum sonobudoyo Miniatur Garu Salah satu proses budidaya tanaman padi adalah menyiapkan lahan yang akan digunakan untuk menanam padi. Luku dan garu merupakan beberapa peralatan tradisional yang digunakan untuk pengolahan lahan pertanian dengan memanfaatkan tenaga sapi atau kerbau untuk menariknya. Prosesi pertama pengolahan lahan adalah mbedhah, yaitu membajak tanah pada lahan yang sudah …

Miniatur Garu Selengkapnya »

Jodhang

Kembali KOLEKSI museum sonobudoyo Jodhang Perlengkapan yang digunakan untuk penyajian makanan kepada raja (dhahar dalem) dari dapur menuju tempat makan yang dibawa oleh para abdi dalem. Jodhang dibawa dengan cara dipikul di bagian pundak oleh abdi dalem gladag. dan dipayungi menggunakan payung berwarna prada sebagai simbol perlindungan kepada Tuhan agar makanan selamat sampai dihidangkan di …

Jodhang Selengkapnya »

Loro Blonyo

Kembali KOLEKSI museum sonobudoyo Loro Blonyo Loro Blonyo adalah wujud penggambaran figur Sri dan Sadana. Merupakan wujud oposisi biner berupa figur pengantin laki-laki dan perempuan. Dalam kultur Jawa, merupakan simbol kesuburan dan kemakmuran. Biasanya diletakkan di Senthong Tengah, ruang paling sakral dalam struktur rumah tradisional Jawa. Di tempat inilah pemujaan kepada Dewi Sri dilakukan dengan …

Loro Blonyo Selengkapnya »

Gebang Padi

Kembali KOLEKSI museum sonobudoyo Gebang Padi Gebang berbentuk lempeng berukir dan bergagang yang berfungsi sebagai pegangan, terbuat dari bahan kayu. Salah satu perlengkapan pertanian yang digunakan untuk merontokkan bulir-bulir padi dari tangkainya. Cara penggunaannya adalah memukul-mukul tangkai padi dengan gebang ini. koleksi Lainnya Tea Set Kuningan Tea Set Perak Ani-ani Serat Centhini Arca Dewi Sri

Tea Set Kuningan

Kembali KOLEKSI museum sonobudoyo Tea Set Kuningan Wedang dalam khasanah kerata basa Jawa bisa dimaknai Ngawe Kadang yang berarti memanggil saudara atau memanggil untuk mendekatkan persaudaraan. Akan tetapi wedang juga bisa dimaknai Gawe Kadang yang berarti menjalin persaudaraan. Adapula yang memaknai Aweto ing Kadang yang berarti semoga langgeng dalam persaudaraan. Dalam hal bersosialisasi, wedang atau …

Tea Set Kuningan Selengkapnya »

Tea Set Perak

Kembali KOLEKSI museum sonobudoyo Tea Set Perak Wedang dalam khasanah kerata basa Jawa bisa dimaknai Ngawe Kadang yang berarti memanggil saudara atau memanggil untuk mendekatkan persaudaraan. Akan tetapi wedang juga bisa dimaknai Gawe Kadang yang berarti menjalin persaudaraan. Adapula yang memaknai Aweto ing Kadang yang berarti semoga langgeng dalam persaudaraan. Dalam hal bersosialisasi, wedang atau …

Tea Set Perak Selengkapnya »

Ani-ani

Kembali KOLEKSI museum sonobudoyo Ani-ani Alat yang digunakan untuk memanen padi berupa pisau kecil, cara memegang alat tersebut dengan menyelipkan di dalam kepalan tangan, cara memotongnya dengan memotongkan tangkai bulir padi satu per satu. Pada masyarakat di Jawa, seperti masyarakat Sunda terdapat kepercayaan bahwa memanen padi harus dengan ani-ani. Hal tersebut dilandasi kepercayaan bahwa padi …

Ani-ani Selengkapnya »

Serat Centhini

Kembali KOLEKSI museum sonobudoyo Serat Centhini Serat Centhini menceritakan kuliner dari berbagai daerah, mulai dari Bogor, Sokayasa, Majarata, Prambanan, Magelang, Banyumas, Tembayat, Matesih, Magetan, Besuki, Banyuwangi, Jember dan Mojokerto. Macam kuliner yang terdapat dalam Serat Centhini antara lain aneka macam nasi dan Tumpeng, aneka sayur, aneka lauk-pauk, aneka minuman, aneka buah-buahan, dan aneka jajanan atau …

Serat Centhini Selengkapnya »

Arca Dewi Sri

Kembali KOLEKSI museum sonobudoyo Arca Dewi Sri Arca berbahan perunggu ini dibuat sekitar abad 9-10 Masehi. Arca Sri digambarkan duduk di atas padmasana dengan sikap sattwaparyangkasana. Tangan kanan bersikap waradahastamudra, sedangkan tangan kiri memegang setangkai padi/jewawut. Adanya sirascakra (halo, lingkaran kedewataan yang terdapat di belakang kepala) menunjukkan bahwa ia memiliki kedudukan sebagai dewi. Ia juga …

Arca Dewi Sri Selengkapnya »

id_ID