Tarawangsa merupakan salah satu kesenian masyarakat sunda yang berasal dari Desa Rancakalong, Sumedang, Jawa Barat.
Tarawangsa disebut juga ngek-ngek termasuk musik gesek sejenis rebab. Mempunyai dua dawai (tali sinar) berfungsi sebagai pemanis, pelembut, untuk nada-nada pokok dan alat penggesek. Juga memiliki alat gesek yang terbuat dari bambu dan terdapat tali dari ekor kuda untuk menggesekan ke dawai dan mengeluarkan suara.
Tarawangsa sebagai instrumen pokok lagu-lagu sunda dan seni pantun sebagai mengiring tari. Pada upacara-upacara ritual penghormatan kepada Nyai Sri Pohaci atau Dewi Sri atau Dewi Padi, ritual ini dilakukan atas dasar rasa syukur atas hasil panen.
Keberadannya sudah dikenal sejak abad ke-15 dalam naskah Swaka Darma (kropak 408) yang diteliti oleh Saleh Danasasmita.