Jl. Faridan M Noto No.21, Kotabaru, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta, DIY
Museum Sandi sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menjadi satu-satunya museum kriptografi di Indonesia. Saat diresmikan pada tanggal 29 Juli 2008, Museum Sandi menempati lantai dasar Museum Perjuangan. Koleksi yang semakin banyak dan keinginan untuk memberikan pelayanan prima, maka Museum Sandi dipindahkan di Jalan Faridan Muridan Noto No. 21 Kotabaru, Yogyakarta. Gedung Museum Sandi sekarang merupakan eks-kantor Kementerian Luar Negeri pada saat pemerintahan Republik Indonesia berada di Yogyakarta. Peresmian lokasi baru Museum Sandi dilaksanakan oleh Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Mayor Jenderal TNI Dr. Djoko Setiadi M.Si. bersama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada tanggal 29 Januari 2014.
Museum Sandi secara khusus menampilkan koleksi artefak dan benda bersejarah dalam bentuk realia, replika, diorama, gambar dan dokumen lainnya terkait persandian serta memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai budaya keamanan informasi. Selain menampilkan koleksi mesin-mesin sandi, Museum Sandi juga mengelola Situs Rumah Sandi yang berada di Dukuh, Purwoharjo, Samigaluh, Kulonprogo dan Monumen Sanapati yang berada di Jalan I Dewa Nyoman Oka tepatnya di sebelah timur Gereja Santo Antonius, Kotabaru. Situs Rumah Sandi merupakan kantor sandi darurat pada masa Perang Kemerdekaan II pada tahun 1948-1949. Adapun Monumen Sanapati merupakan tetenger yang dibangun untuk memperingati 50 tahun berdirinya Persandian Indonesia. Peresmiannya dilaksanakan pada tanggal 4 April 1996 oleh Menteri Sekretaris Negara, Bapak Moerdiono.
Saat ini, Museum Sandi mengelola sebanyak 232 buah yang ditempatkan ke dalam ruang simpan dan sembilan ruang koleksi. Fasilitas yang terdapat di Museum Sandi antara lain aula, perpustakaan, ruang komunitas, mushola, gazebo, guest house, laboratorium dan akses Wi-Fi.
Museum Sandi memiliki koleksi-koleksi unggulan di bawah ini :
Copyright © 2022 Pameran Bersama Ranggawarsita