Batik Naga Tapa Purbalingga melambangkan kesaktian, kekuasaan, dan kekuatan. Sehingga batik ini dahulu hanya dapat dikenakan oleh pejabat pada saat bertugas. Penggunaannya marak di lingkungan pemerintahan pada masa kepemimpinan Bupati IX, Aryo Sugondho.
Adapun motif batik ini terdiri dari sepuluh variasi naga, delapan variasi bangunan, dampar, tiga variasi gajah, empat variasi burung, tiga variasi bajing, harimau, empat variasi kijang, tiga variasi kumbang, enam variasi pohon hayat dan 57 variasi tumbuhan. Pola motif batik naga tapa berupa pohon hayat yang dikelilingi oleh naga, bangunan, dampar, motif gajah, bajing, harimau, kijang, kumbang, burung dan tumbuhan. Warna batik naga tapa Purbalingga yaitu putih, cokelat dan biru tua.
Batik Naga Tapa yang tersimpan di Museum Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja ini merupakan karya R.A. Soegiarti (lahir di Purbalingga pada 28 Desember 1897) cucu Bupati VI Raden Tumenggung Dipokusumo IV. Batik ini dibuatnya untuk seragam bekerja sang suami Raden Mas Aboesono yang berprofesi sebagai Kepala Kantor Pos di Purbalingga pada sekira 1940.