Prasasti Bongpai ini ditemukan di senang kecil di Kelurahann Noborejo yang bukan merupakan kompleks makam china, dari Masyarakat sekitar menceritakan bahwa pernah ada pembunuhan seorang warga tionghoa yang menjadi korban pembegalan dan dipenggal disebuah bukit,dan hingga kini masyarakat menyebut bukit itu dengan nama bukit Koh Gerek.
Prasasti Bongpai adalah Batu Nisan Pada makam-makam Tionghoa, atau disebut juga dengan papan arwah, yang bertuliskan aksara Hanzi (huruf Cina), yang menunjukkan identitas si penghuni makam. Orang Tionghoa menyebut istilah ini dengan Mubei (墓碑; hokkian : Bongpai), Shenzhupai, Lingwei (靈位), atau Shenwei (神位).
Bongpay sendiri adalah bagian dan ciri terpenting dari makam2 tradisional etnis Tionghoa. Pembuatan Bongpai makam atau batu nisan ini juga sebagai perlambang bakti dari anak cucu kepada sang mendiang. Prasasti Bongpai ini merupakan bongpai tertua yang sementara ini ditemukan di Kota Salatiga.